Sejarah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Sejarah Masjidil Haram & Masjid Nabawi
Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah adalah dua masjid suci yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Keduanya bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat sejarah dan peradaban umat Islam. Mengetahui sejarah kedua masjid ini membantu kita lebih memahami makna ibadah haji, umrah, dan shalat di dalamnya.
- Sejarah Masjidil Haram
- Pembangunan Pertama
Masjidil Haram adalah masjid tertua di dunia. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam."
(QS. Ali Imran: 96)
Ka’bah yang menjadi pusat Masjidil Haram dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Nabi Ismail AS. Sejak saat itu, Ka’bah menjadi kiblat umat Islam
Perkembangan Masjidil Haram
- Pada masa Nabi Muhammad ﷺ, Masjidil Haram berupa halaman luas di sekitar Ka’bah.
- Para khalifah setelahnya memperluas bangunan, termasuk Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
- Pada masa Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Utsmaniyah, hingga Kerajaan Arab Saudi, Masjidil Haram terus diperluas sehingga mampu menampung jutaan jamaah
Keutamaan shalat di Masjidil Haram
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Shalat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali daripada shalat di masjid lainnya." (HR. Ahmad)
1.Sejarah Masjid NabawiPembangunan oleh Rasulullah ﷺ
Masjid Nabawi dibangun segera setelah Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah. Lahan masjid ini dibeli dari dua anak yatim dan dijadikan pusat ibadah, pendidikan, dan pemerintahan Islam.
2.Perkembangan Masjid Nabawi
- Awalnya masjid ini sederhana, berdinding tanah liat, beratap pelepah kurma.
- Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan memperluasnya.
- Pada masa Dinasti Umayyah, Masjid Nabawi diperindah dan mulai menggunakan batu serta ukiran.
- Renovasi besar-besaran terus dilakukan hingga kini, dengan fasilitas modern yang bisa menampung jutaan jamaah.
Keutamaan shalat di Masjid Nabawi Rasulullah ﷺ bersabda:"Shalat di masjidku ini lebih utama seribu kali daripada shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram." (HR. Bukhari & Muslim)
Masjid Nabawi juga memiliki Raudhah, area di antara mimbar Nabi dan rumah beliau, yang disebut sebagai taman dari taman surga.
Hikmah dari Sejarah Dua Masjid Suci
1. Pentingnya menjaga kesucian rumah Allah.
2. Masjid sebagai pusat ibadah, dakwah, dan pendidikan.
3. Sejarah perjuangan Nabi dan sahabat yang tercermin dalam pembangunan masjid.
4. Motivasi memperbanyak ibadah di dua masjid mulia ini karena pahalanya berlipat ganda.
Penutup
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah simbol kekuatan iman, persatuan, dan kemuliaan Islam. Mengetahui sejarahnya membuat kita lebih menghargai kesempatan beribadah di sana. Semoga Allah SWT memberi kesempatan kepada kita untuk mengunjungi kedua masjid suci ini dan merasakan keutamaannya.
Umroh Bersama Setia Haramain Tour
Ingin merasakan langsung keutamaan shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi?
Setia Haramain Tour siap mendampingi Anda dalam perjalanan umroh yang aman, nyaman, dan penuh keberkahan.
Dengan berbagai pilihan paket umroh yang sesuai kebutuhan, jamaah akan dibimbing oleh muthowif berpengalaman serta mendapatkan fasilitas terbaik. Bersama Setia Haramain Tour, Anda tidak hanya beribadah, tetapi juga merasakan ketenangan hati saat mengunjungi dua masjid suci yang penuh sejarah.
Segera daftarkan diri Anda dan keluarga untuk Umroh 1447 H bersama Setia Haramain Tour.
Informasi & pendaftaran:
website Pusat : www.setiaharamain.co.id
Office : EightyEight@Kasablanka Tower A, Lt. 26D, Jl. Raya Casablanca Kav.88, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia, 12870
☎️ 021 29631693 , 082318278603 (WA)
